Nama aslinya sebetulnya agak rumit untuk lidah orang Indonesia, Germknödel mit Himbeere und Vanilasoße. Untuk memudahkan saya tuliskan saja dalam versi Indonesia, Germknödel Saus Vanila, karena memang disantap dengan semacam vla rasa vanila dan isi dalam germknödelnya sendiri bisa apa saja, himbeere, erdbeer atau johanesbeere, ananas dll. sesuai selera. Nah kebetulan yang saya makan dulu isinya himbeere (raspberry) maka jadilah namanya diembel-embeli "...mit Himbeere"
Diperkenalkan dengan makanan asli Austria ini persis 3 tahun lalu oleh teman Jerman yang berasal dari Bayern saat kami berlibur akhir tahun 2009, ke Lechtal dan sekitarnya, salah satu lokasi favorit bagi para pecinta ski di kawasan pegunungan Alpen, di Tirol, Austria. Kami menemukannya di restoran sebuah hotel bernama Berghotel Körbersee, satu-satunya hotel yang berada di kawasan nan indah dikelililngi pegunungan Alpen dengan danau terhampar dihadapannya. Katanya itu makanan khas Austria, karena dari namanya "germ" yang menggunakan bahasa Jerman versi Austria yang berarti ragi atau fermipan. Di Jerman sendiri, ragi lebih populer dengan sebutan hefe. Germknödel disajikan hangat-hangat dan cukup mengeyangkan, makanan ini pas sekali dimakan saat udara dingin apalagi ketika winter. Hmmm... kira2 begini tampang Germknödel yang disajikan di Körbersee itu :
Berikut ini adalah resepnya, yang saya kutip dari situs www.chefkoch.de dalam versi bahasa Jerman, namun saya tambahkan lagi atau sesuai selera, kedalam bahasa Indonesia.
B a h a n :
Untuk membuat knödel :
Terigu, garam, telur dan gula pasir dicampur ke dalam mangkuk atau baskom kecil. Susu hangat kuku dan fermipan dicampurkan, aduk sampai merata dan kemudian campurkan dengan adonan campuran terigu tadi. Diadon atau diuleni sampai kalis dan tidak melengket di tangan, bila perlu bisa ditambahkan lagi dengan sedikit demi sedikit terigu tapi jangan terlalu banyak agar adonannya tidak mengeras. Biarkan adonan minimal 1 jam dan mengembang sampai kurang lebih 2x lipat adonan semula.
Bagi adonan kedalam 4 bulatan, sisihkan diatas talenan atau tempat datar, dipipihkan merata sampai diameter sekitar 10-14 cm. Isi masing-masing dengan 1 sdm selai di bagian tengahnya, lalu bentuk membulat (seperti bakpao) dengan ketebalan adonan cukup merata dan rapat kembali, agar tidak retak dan selai keluar saat direbus. Biarkan knödel diatas talenan atau tempat datar sambil ditutup kain lap yang lembab selama 10 menit.
Siapkan panci besar, isi dengan air secukupnya dan beri sedikit garam. Setelah air mendidih, masukan germknödel dan panci ditutup dan dimasak selama 20 menit. Selama merebus itu tutup panci tidak boleh dibuka agar knödel satu sama lain tidak saling menempel. Setelah 20 menit angkat, tiriskan. Bisa juga langsung disajikan hangat hangat berikut saus vanilla.
Catatan : Lebih baik lagi bila merebusnya dengan penutup panci berkaca sehingga memudahkan kita melihatnya tanpa membuka tutup panci.
**************
So, ini looh Germknödel hasil saya praktek tampangnya begini... Bikin adonan sore hari dan dihidangkan makan malam jadilah difoto seadanya tanpa lighting yang oke!
Hmmm.. kenapa jauh bangett yaa dari tampilan yang diatas? Hihihi... saya pun agak kecewa dengan hasilnya karena permukaan sang germknödel tidaklah mulus seperti dalam foto diatas.
Belakangan saya cukup terhibur, selidik punya selidik, germknödel rebusan tidak umum disajikan di restaurant, atau dimana yang menjual makanan tersebut. Karena kerumitan proses membuat dengan cara direbus, maka untuk memudahkan dan menambah cantik penampilan si germknödel saat dihidangkan, sang germknödel pun dibuat dengan cara dikukus. Itu katanya orang Jerman sendiri lhoo! Soo... bener-bener mirip bakpao isi selai lah yaaa, tapi tampak keren karena dihidangkan dengan vla :-)))
Diperkenalkan dengan makanan asli Austria ini persis 3 tahun lalu oleh teman Jerman yang berasal dari Bayern saat kami berlibur akhir tahun 2009, ke Lechtal dan sekitarnya, salah satu lokasi favorit bagi para pecinta ski di kawasan pegunungan Alpen, di Tirol, Austria. Kami menemukannya di restoran sebuah hotel bernama Berghotel Körbersee, satu-satunya hotel yang berada di kawasan nan indah dikelililngi pegunungan Alpen dengan danau terhampar dihadapannya. Katanya itu makanan khas Austria, karena dari namanya "germ" yang menggunakan bahasa Jerman versi Austria yang berarti ragi atau fermipan. Di Jerman sendiri, ragi lebih populer dengan sebutan hefe. Germknödel disajikan hangat-hangat dan cukup mengeyangkan, makanan ini pas sekali dimakan saat udara dingin apalagi ketika winter. Hmmm... kira2 begini tampang Germknödel yang disajikan di Körbersee itu :
Berikut ini adalah resepnya, yang saya kutip dari situs www.chefkoch.de dalam versi bahasa Jerman, namun saya tambahkan lagi atau sesuai selera, kedalam bahasa Indonesia.
B a h a n :
Untuk membuat knödel :
Terigu, garam, telur dan gula pasir dicampur ke dalam mangkuk atau baskom kecil. Susu hangat kuku dan fermipan dicampurkan, aduk sampai merata dan kemudian campurkan dengan adonan campuran terigu tadi. Diadon atau diuleni sampai kalis dan tidak melengket di tangan, bila perlu bisa ditambahkan lagi dengan sedikit demi sedikit terigu tapi jangan terlalu banyak agar adonannya tidak mengeras. Biarkan adonan minimal 1 jam dan mengembang sampai kurang lebih 2x lipat adonan semula.
Bagi adonan kedalam 4 bulatan, sisihkan diatas talenan atau tempat datar, dipipihkan merata sampai diameter sekitar 10-14 cm. Isi masing-masing dengan 1 sdm selai di bagian tengahnya, lalu bentuk membulat (seperti bakpao) dengan ketebalan adonan cukup merata dan rapat kembali, agar tidak retak dan selai keluar saat direbus. Biarkan knödel diatas talenan atau tempat datar sambil ditutup kain lap yang lembab selama 10 menit.
Siapkan panci besar, isi dengan air secukupnya dan beri sedikit garam. Setelah air mendidih, masukan germknödel dan panci ditutup dan dimasak selama 20 menit. Selama merebus itu tutup panci tidak boleh dibuka agar knödel satu sama lain tidak saling menempel. Setelah 20 menit angkat, tiriskan. Bisa juga langsung disajikan hangat hangat berikut saus vanilla.
Catatan : Lebih baik lagi bila merebusnya dengan penutup panci berkaca sehingga memudahkan kita melihatnya tanpa membuka tutup panci.
**************
So, ini looh Germknödel hasil saya praktek tampangnya begini... Bikin adonan sore hari dan dihidangkan makan malam jadilah difoto seadanya tanpa lighting yang oke!
Hmmm.. kenapa jauh bangett yaa dari tampilan yang diatas? Hihihi... saya pun agak kecewa dengan hasilnya karena permukaan sang germknödel tidaklah mulus seperti dalam foto diatas.
Belakangan saya cukup terhibur, selidik punya selidik, germknödel rebusan tidak umum disajikan di restaurant, atau dimana yang menjual makanan tersebut. Karena kerumitan proses membuat dengan cara direbus, maka untuk memudahkan dan menambah cantik penampilan si germknödel saat dihidangkan, sang germknödel pun dibuat dengan cara dikukus. Itu katanya orang Jerman sendiri lhoo! Soo... bener-bener mirip bakpao isi selai lah yaaa, tapi tampak keren karena dihidangkan dengan vla :-)))
Di foto malam hari, hasilnya parah banget hehee... |
No comments:
Post a Comment